Apa itu Steam – Bagi gamer kelas menengah yang memasuki dunia game PC lebih dari satu dekade lalu, tidak mungkin memiliki atau mengoleksi game original. Hanya ada satu alasan, itu karena harganya yang mahal. Terutama untuk game baru. Gamer harus merogoh kocek minimal 300 ribu rupiah per game. Seperti yang kamu ketahui, gamer Indonesia umumnya tidak cukup membeli satu game saja.
Bisa dikatakan bahwa budaya ini cukup mengakar karena game-game yang dapat dimainkan di Indonesia umumnya adalah game bajakan. Tak hanya itu saja, maraknya forum atau marketplace jual beli menambah celah bisnis untuk para pembajak menjual gamenya jauh lebih murah. Dulu, untuk bisa mendapatkan game bajakan enggak perlu nabung. Cukup uang jajan sehari sudah bisa membeli DVD game.
Seiring waktu, platform distribusi game digital telah muncul untuk membantu penerbit dan pengembang menjual game mereka, yakni Steam. Ada platform lain seperti Origin (dimiliki oleh EA), UPlay (dimiliki oleh Ubisoft), Gog, Epic Games, tetapi Steam saat ini adalah platform terbesar dan terlaris untuk membeli game dan rilis digital lainnya. Steam sendiri saat ini menjadi labuhan pertama bagi para gamer untuk membeli game terbaru.
Kenapa ini terjadi? Salah satunya adalah Steam sering menawarkan penawaran menarik yang dikenal sebagai Steam Sale. Ada Steam sale setiap hari libur (musim dingin dan musim panas). Harga game yang ditawarkan tentu saja sangat pas untuk isi dompet para gamer.
Selain itu, game gratis tersedia untuk diunduh dan dimainkan oleh gamer di Steam. Tapi apa sebenarnya Steam itu? Mengapa dan kapan platform ini mulai hadir? Omong-omong, kamu telah tepat mampir ke Berjuang.my.id dimana kita akan mengulas secara lengkap dan detail tentang apa itu Steam. Baca hingga akhir untuk mendapatkan informasinya secara lengkap ya.
BACA JUGA: Cara Beli Game di Steam
Apa Itu Steam (Sejarah Steam)
Aplikasi Steam PC pertama kali muncul ketika seorang developer game ternama bernama Valve Corporation mengalami masalah dalam mengupdate salah satu game online-nya yaitu Counter Strike ketika hendak memberikan patch. Untuk alasan ini, Valve telah memutuskan untuk membuat platform yang dapat memperbarui game secara otomatis sambil menerapkan kebijakan anti-pembajakan dan anti-cheat.
Namun, Valve menyadari bahwa hanya 75% pengguna yang menggunakan koneksi internet berkecepatan tinggi, dan koneksi tersebut hanya akan berhasil dalam beberapa tahun ke depan dari rencana ekspansi internet. Alhasil, Valve mencoba bekerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Microsoft, RealNetworks, dan Yahoo, namun sayangnya ditolak.
Pengembangan aplikasi Steam PC dimulai dan dirilis pada Game Developers Conference 2002. Tes beta dirilis pada hari yang sama. Untuk menunjukkan bahwa Steam dapat diintegrasikan dengan game, pengembang bernama Relic Entertainment telah membuat versi khusus dari game RTS Impossible Creature.
Sejak itu, Valve telah bermitra dengan banyak perusahaan seperti Acer, AT&T dan GameSpy. Tidak hanya itu, Steam juga telah merilis mod. Mod pertama yang dirilis di Steam adalah mod Half-Life pertama yang disebut Day of Defeat. Setelah rilis resmi klien pada 12 September 2003, 80.000-300.000 pemain telah bergabung dengan versi beta.
Setelah itu, game Valve pertama yang dirilis di Steam adalah Half-Life 2. Kamu perlu aplikasi Steam untuk menginstal game ini. Saat itu, banyak gamer yang kesulitan memainkan Half-Life 2. Pada tahun 2005, Valve memulai negosiasi dengan penerbit pihak ketiga untuk merilis judul seperti Darwinia dan Ragdoll Kung Fu.
Dua tahun kemudian, beberapa penerbit besar, termasuk Capcom, Eidos Software, dan id Software, meluncurkan game tersebut di Steam pada tahun 2007. Tanpa diduga, 13 juta akun dibuat di Steam pada bulan Mei tahun itu. Tak hanya itu, 150 game terjual di platform tersebut. Penjualan game terbaik di Steam diperkirakan sekitar $ 1,5 miliar pada tahun 2014, tetapi penjualan game di platform menjadi semakin menguntungkan.
BACA JUGA: Game Steam Gratis Terbaik
Kesimpulan
Steam akan lebih optimis dengan penjualan game untuk developer dan publisher. Bahkan penerbit dan pengembang yang tidak terbayangkan mem-porting game ke PC mereka, seperti Square Enix dan pengembang game lainnya asal Jepang. Berkat Steam, banyak game dari Jepang seperti game fighting dan JRPG telah dirilis di PC.
Berkat program penjualan Steam, gamers dapat membeli game asli tanpa biaya yang mahal dengan program Steam Sale. Meski ada beberapa dari mereka yang membelanjakan uangnya secara lebih untuk game baru yang mahal. Steam tampaknya memberikan efek positif, terutama bagi para gamer, karena membiasakan untuk membeli produk asli.
